PASAR DUNIA TRANSAKSI BERKAH DAN TERPERCAYA

Pasar Dunia Membantu Penjualan dan pembelian barang dan jasa yang anda perlukan.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 01 November 2015

Persamaan Bisnis Pasar Tradisional dan Pasar Modern

LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN BISNIS
ACARA II
PERSAMAAN BISNIS
PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN
Disusun oleh
Nama Mahasiswa : Rr. Mella Miandi
NIM : 11/321477/DTP/00707
Kelp/shift : D1/2
Hari, tanggal : Senin , 12 Maret 2012
Asisten : Resti Isma Astuti
PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, perusahaan dikatakan berhasil jika produk yang dihasilkan dapat mendapat perhatian dari pasar dan konsumen. Perusahaan harus memiliki pertimbangan dalam menentukan pasar yang akan di salurkan produknya agar memperoleh perhatian dari konsumen. Ada dua jenis pasar yang harus dipertimbangankan yaitu pasar tradisional dan pasar modern.
Sekarang pasar modern telah menjamur di setiap pelosok daerah di Indonesia, sedangkan pasar-pasar masih tetap bertahan dengan tradisinya. Pasar tradisional mulai memulai persaingan agar pelanggan tidak perpindah ke pasa modern. Pasar tradisional mulai mengubah atau menata ulang letak-letak warung atau lapak yang mereka tempati sehingga lebih menarik perhatian konsumen.
Oleh karena itu, praktikum manajemen bisnis kali ini akan membahas tentang perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Agar para praktikan mampu untuk menentukan pasar mana yang akan dipilih untuk memasarkan produknya.

  1. Tujuan
  1. Memahami konsep bisnis secara tradisional.
  2. Memahami pengelolaan bisnis secara modern.
  3. Memahami kekuatan dan kelemahan pasar modern dan pasar tradisional.
  4. Memahami perbedaan dan persamaan pasar modern dan pasar tradisional.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pasar adalah sebuah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual-beli. Pasar dibagi menjadi dua: pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional biasanya terdiri atas kios-kios atau gerai yang dibuka oleh penjual. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari, seperti bahan-bahan makanan, berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, dan lain-lain. Untuk pasar modern, sebenarnya tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga/pelayan (Permadi, 2007).
Dalam arti sempit, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam kajian ilmu ekonomi, pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan dan penawaran barang/jasa tertentu sehingga terbentuk harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan (Sofiah, 2009).
Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran (Kottler, 2000).
Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang menyatakan antara pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung untuk mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Contoh pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern (Maynardo, 2010).
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan” dari pasar modern (Maynardo, 2010).
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket (Maynardo, 2010).
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
  1. Alat dan Bahan
  1. Alat
  1. Kertas Hvs
  2. Alat tulis
  1. Bahan
  1. Modul praktikum
  2. Referensi
  1. Cara Kerja
  1. Menjelaskan dampak positif dan negative adanya pasar modern dan pasar tradisional.
  2. Menjelaskan bagaimana perkembangan dan pengembangan masing-masing pasar.
  3. Membuat rencana bisnis dibidang Agroindustri dan memilih untuk membuka usaha dengan konsep pasar modern atau pasar tradisional.
  4. Mempresentasikan rencana bisnis dibidang Agroindustri dengan alas an dan tujuan pemilihan pemasaran menggunakan pasar modern atau pasar tradisional.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Hasil
  1. Dampak positif dan negative
  1. Pasar Modern
Positif
Negatif
  1. Lebih higienis
  2. Melewati proses penyortiran
  3. Sarana lebih canggih
  4. Tata letak diatur
  5. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau
  6. Bisa melihat harga produk
  7. Menarik konsumen
  8. Produknya sudah SNI
  1. Harga sudah ditentukan tanpa tawar menawar
  2. Terkena pajak
  3. Tidak bisa ditawar
  4. Harga lebih mahal
  5. Tidak semua produk dijual dipasar modern
  6. Merugikan bagi supplier
  7. Memiliki standar harga sendiri
  1. Pasar tradisional
Positif
Negative
  1. Terdapat beragam pilihan
  2. Lebih murah
  3. Mudah ditawar
  4. Pegawainya lebih ramah
  5. Masih ada sistem barter
  6. Bisa mencari alternative lain kalau barang yang dicari habis
  7. Barang yang tersedia lebih banyak
  8. Lebih menarik konsumen
  9. Bervariasi dari mutu rendah hingga mutu tinggi
  10. Tersebar diman-mana
  11. Menawarkan jasa angkut
  12. Dapat membuka lapangan pekerjaan
  1. Kebersihan kurang
  2. Tidak melewati proses sortir
  3. Manajemen keuangannya kurang menarik
  4. Tata letak kurang nyaman
  5. Tidak tahu mana yang baik dan yang kadaluarsa
  6. Mutu ada yang baik dan ada yang jelek
  7. Fasilitas pembayarannya kurang
  1. Perkembangan dan Pengembangan masing-masing pasar
  1. Pasar Modern
Perkembangan
Pengembangan
  1. Mudah dijangkau
  2. Lebih mengarah pada keinstanan, contoh makanan kalengan
  3. Harga mengarahnke kalangan menengah atas
  4. Mutunya lebih bagus
  5. Mempunyai legalitas, contoh SNI
  6. Lokasi lebih di atur lagi
  7. Melakukan penyembangan antara pasar modern dan pasar tradisional
  8. Buka 24 jam
  9. Pemilihan lokasi lebih diatur lagi
  10. Transaksi pembayran lebih lama
  1. Pemilihan lokasinyanlebih di atur lagi
  2. Manajerialnya lebih di tingkatkan lagi
  3. Infrastruktur lebih ditingkatkan seperti fasilitas-fasilitas pendukung seperti, toilet mushola dan tempat penitipan barang, dan lain-lain
  1. Pasar Tradisional
Perkembangan
Pengembangan
  1. Kalah saing denganpasar modern
  2. Penataannya lebih diatur dan kebersihannya
  3. Lebih baik dan meningkatkan dalam segi kualitas
  4. Segi keamannya semakin meningkat dan terjamin
  5. Lebih dilakukan penataan
  1. Meningkatakan kenyamanan
  2. Lebih dilakukan penanganan produk lain ditingkatkan
  3. Dibuat kepengurusan dalam segi manajemen
  4. Dilakukan penataan tempat
  5. Pasar tradisional dengan pasar modern
Produk : Gethuk
Nama produk : Gedhok Gethuk di Gedhog
Harga : Rp 1.000,-
Pemasaran : Pasar Modern
Alasan : Dipasarkan di pasar-pasar modern karena pasar modern tata letaknya leovasi lebih tertata rapid an konsumennya rata-rata lebih berfikir pada suatu yang baru atau inovasi baru.
  1. Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal dua jenis pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional identik dengan jaman dahulu dan pedesaan. Sedangkan pasar modern identik dengan masa depan dan perkotaan yang padat penduduk. Namun saat ini, masih banyak pasar tradisional yang masih tersisa dan banyak peminatnya walaupun sudah banyak pasar modern menjamur di perkotaan bahkan pedesaan.
Pengertian pasar tradisional sendiri adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang kebutuhan pokok. Contoh pasar tradisional yang masih bertahan adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang.
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dengan cara melayani diri sendiri dan semua harganya pas tanpa bisa ditawar. Hampir semua jenis barang dijual dipasar modern, seperti sayuran, buah-buahan, makanan kaleng, susu, bumbu dapur bahkan bahan makanan dari luar negeri pun tersedia dipasar modern ini. Contoh pasar modern adalah Superindo, Carefour, Indomaret, Alfamart, dan Circle K.
Pada pasar modern, penjual dan pembeli tidak bertemu langsung. Pembeli tahu harga sebuah barang hanya dari label harga yang tertera di rak produk tersebut dan membayarnya di kasir. Pembeli pun melayani diri sendiri dengan mengambil sendiri bahan yang diinginkan atau biasanya ada seorang sales yang membantu. Pasar modern berada di sebuah ruang yang nyaman dan bersih sehingga para konsumen lebih tertarik pada kenyamanan dan kebersihannya.
Bila kita berbelanja di pasar tradisional kita tidak akan menemukan antrian kasir yang panjang, karena di pasar tradisional pembeli dan penjual akan melakukan transaksi langsung. Pembeli pun dapat menanyakan terlebih dahulu tentang harga barang yang akan dibelinya. Namun sayang, letak pasar tradisonal terkadnag masih semerawut dan acak-acakan, sehingga para konsumen tidak ingin berlama-lama dipasar tradisional.
Bahan makanan di pasar modern lebih higienis karena tidak mungkin ada lalat yang hingga diatas bahan makanan tersebut. Hampir semua bahan makanan atau barang-barang lain melewati proses penyortiran sebelum bisa memasuki pasar modern. Tata letak pada pasar modern lebih rapid an sesuai dengan bahan makanan, contohnya antara daging dan sayuran akan diletakan berjauhan sedangkan bahan makanan dalam bentuk kemasan juga berda di rak yang berbeda.
Lokasi pembangunan pasar modern pun strategisndan mudah dijangkau di kota maupun di desa. Sebelum membeli produk, konsumen dapat melihat harhga produk yang tercantum pada setiap rak , sehingga memudahkan para konsumen. Kebanyak produk yang berda di pasar modern telah memiliki label SNI yang telah melalui proses penilaian mutu sehingga aman dikonsumsi ataupun dipakai oleh konsumen.
Pasar modern memiliki harga yang sudah ditentukan sehingga konsumen tidak bisa menawar harga. Harga yang tertera pada label di rak telah terkena pajak dari pasar modern tersebut. Pasar modern memiliki standar harga sendiri sehingga harga yang diberikan oleh pasar modern jauh lebih mahal dibandingkan dengan pasar tradisional.
Tidak semua produk dipasaran dijual di pasar modern, biasanya produk-produk yang ada di pasar modern adalah produk yang laku dipasaran saja. Pasar modern membeli produk tersebut dengan harga seminimal mungkin namun pasar modern menjual produk tersebut kepada konsumen semahal mungkin. Hal ini membuat para supplier produk menjadi rugi karena produknya dibeli murah.
Pada pasar tradisional terdapat beragam pilihan, bila bahan makanan yang kita inginkan tidak ada maka kita bisa memilih bahan makanan penggantinya. Variasi mutu pun ada, dari kualitas bahan makanan yang jelek hingga kualitas yang terbaik pun tersedia. Barang yang tersedia pu lebih banyak dan bermacam-macam jenisnya.
Dari segi harga, pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah dan teerjangkau dikalangan ekonomi rendah. Masalah harga pun masih bisa tawar menawar hingga memperoleh kesepakatan. Hal ini membuat sosialisai antar sesame menjadi sebuah nilai plus dari pasar tradisional. Pasar tradisional dapat membuka lapangan pekerjaan dan di pasar tradisional terdapat jasa angkut.
Sayangnya, lokasi pasar tradisional kurang bersih sehingga membuat ketidaknyaman para konsumen. Produk yang ada di pasar tradisional tidak melewati proses penyortiran sehingga terkadang produk yang dibeli sudah busuk atau jelek. Tata letak antara bagian daging dan sayuran berdekat sehingga tidak higienis. Manajemen keuangannya kurang baik dan penyimpanan keuangan juga kurang baik. Begitu juga fasilitas pembayarannya kurang memadai.
Perkembangan pasar modern adalah lebih mudah dijangkau namun lokasinya harus diatur lagi karena terkadang pada satu wilayah terdapat dua minimarket. Karena mutu dan kualitas bahan makanan lebih bagus dan melewati proses penyortiran sehingga harga yang ditawrkan menjadi lebih mahal dan harganya lebih mengarah pada kalangan ekonomi keatas. Produknya pun memiliki standar tersendiri dan berstandar SNI.
Pengembangan pasar tradisional adalah pemilihan lokasi tempat berdirinya minimarket ataupun upermarket lebih di atur lagi agar rapi. Infrastrukturnya perlu ditingkatkan dan ditambak lagi, seperti mushola, toilet, tempat penitipan barang, dan lain-lain.
Perkembangan pasar tradisional adalah kalah saing dengan pasar modern. Segi keamanan semakin meningkat dan terjamin karena ada penjagaan dari warga sekitar atau satpam. Selain itu, penataannya sudah mulai baik dan lebih bersih sehingga konsumen merasa nyaman.
Pengembangannya adalah lebih meningkatkan layanan pelanggan dan melakukan penyortiran terhadap bahan makanan yang akan dijual agar kualitas dan mutunya tetap terjaga. Dalam segi manajerialnya, harus diterapkan sistem manajerial yang baik agar tidak mendapat kesulitan saat mengatur keuangan.
Dalam praktikum manajemen bisnis acara 2 kali ini, kelompok kami membuat rencana bisnis pembuatan makanan dalam kemasan. Makanan tersebut masih termasuk kedalam makanan tradisional dari daerah Gunungkidul, Yogyakarta yaitu Gethuk. Gethuk yang kita buat berasal dari Gethuk asli namun kita kemasan dalam kemasan plastic yang menarik seperti halnya bahan makanan atau snack yang dijual dipasaran.
Nama produk yang kita tawarkan adalah GEDHOK yang berarti Gethuk di Gedhok. Harga jual produk ini adalah Rp 1000,- per kemasan. Kami memilih memasarkan produk GEDHOK dipasar modern karena dipasar modern tata letaknya lebih tertata rapid an konsumennya rata-rata lebih berfikir tentang suatu yang baru atau inovasi baru yang belum ada dipasaran.
Industri yang berbasis agro biasanya lebih memilih pasar tradisional karena dipasar tradisional para produsen menjual harga yang tinggi dan keuntungan untuk para penjual pun relative sedikit ketimbang dipasar modern yang membeli produk dengan harga serendah mungkin namun harga jualnya sangat tinggi. Pada pasar tradisional terdapat macam-macam pembeli dan mudah untuk memasarkannya tanpa harus melewati proses penyortiran karena bila produk tersebut memiliki mutu yang jelek pasti produk tersebut tidak laku dan merugikan bagi si produsen produk tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
  1. Kesimpulan
  1. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi.
  2. Pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga
  3. Kekuatan pasar modern : Lebih higienis, melewati proses penyortiran, dan bisa melihat harga produk. Kekurangan pasar modern : Tidak bisa menawar, harga lebih mahal, dan merugikan supplier.
Kekuatan pasar tradisional : Lebih murah, bisa menawar, dan bisa mencari alternative lain bila barang yang dicari tidak ada. Kekurangan pasar tradisional : Kebersihan kurang, tidak melewati proses penyortiran, dan manajemen keuangan kurang baik.
  1. Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern adalah masalah mutu atau kualitas, kenyamanan konsumen dan harga yang ditawarkan. Pada pasar tradisional tidak melewati proses penyortiran, harga lebih murah namun tempat kotor atau semerawut. Sedangkan, pada pasar modern melalui proses penyortiran namun harga mahal tetapi tempatnya bersih dan nyaman.
  2. Persamaan pasar tradisional dan pasar modern adalah sama-sama menjual bahan makanan, seperti sayuran, buah-buahan, beras, ikan, daging, dan bumbu dapur.
  1. Saran
  1. Co.ass mendorong praktikan agar lebih aktif.
  2. Ruang praktikum nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Keegaen Kotller. 2000. Pemasaran. Liberty. Jakarta

Maynardo, Brian. 2010. Perbedaan Antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional.http://a67532.wordpress.com/category/tugas-softskill/perbedaan-antara-pasar-modern-dan-pasar-tradisional.html. Diakses Jumat, 16 Maret 2012. Pukul 17.26 WIB.

Permadi, Gilang. 2007. Pedagang Kaki Lima.Yudhistira. Jakarta.

Sofiah, Luvy. 2009. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi. Yudhistira. Jakarta.

sumberhttps://nunnamea.wordpress.com/2012/04/18/persamaan-bisnis-pasar-tradisional-dan-pasar-modern/