PASAR DUNIA TRANSAKSI BERKAH DAN TERPERCAYA

Pasar Dunia Membantu Penjualan dan pembelian barang dan jasa yang anda perlukan.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Oktober 2014

Makalah Manajemen Pemasaran 2


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Pemasaran ada di mana-mana.Secara maupun informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita sebut pemasaran.Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis.Pemasaran sangat mempengruhui kebutuha kita setiap hari dan setiap hal yang kita lakukan, dari pakaian yang kita pakai, situs internet yang kita klik, sampaiiklan yang kita lihat.
Sebagai pemasar yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat.Pemasaran adalah seni sekaligus ilmu. Ada ketegangan yang terus menerus antara sisi  terformulasikan dan sisi kreatif.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran?
2.      Apa perkembangan dan sajarah pemikiran tentang pemasaran?
3.      Apa fungsi universal dan tantangan pemasran?
1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa pengertian dan ruang lingkup pemasaran
2.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pemikiran pemasaran
3.      Untuk mengetahui apa fungsi dan tantangan pemasaran


BAB II
PEMBAHASAAN

2.1  Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan– tujuan organisasi.Istilah pemasaran berasal dari bahasa inggeris Marketing yang diartikan dengan istilah pemasaran dengan asal kata pasar (Market).

A.    Pengertian Pemasaran menurut para ahli :
1.      Philip Kotler(1997:8) menyatakan bahwaPemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.      Charles F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan dalam Buku “Marketing Principles and Methods”: Marketing oleh para pengusaha diartikan sama dengan distribusi yang dimaksuskan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ketangan konsumen rumah tangga dan ke konsumen industry.
3.      Maynard & amp Beckman dalam bukuPrincipes of marketing mendefinisikanMarketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sector produksi ke sector konsumsi.
4.      William J. Stanton (1993:7) Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
5.      Hermawan Kartajaya (2002), pemasaran diartikan sebagai :
a.       Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.
b.      Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c.       Memberikan standar kehidupan.
d.      Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.
6.      Peter Drucker (1954): Penjulaan bukan sekedar perluasan penjualan, pemasaran meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat dari sudut pelanggan. Hanya pemasan dan inovasilah yang bisa menghasilkan uang, kegiatan lainnya merupakan pos biaya saja.
7.      The American Marketing Asociation (AMA) : Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan individu atau organisasi secara menguntungkan.



B.     Yang Dipasarkan
Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas yaitu barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

Barang
      Barang fisik memang memiliki bagian terbesar dalam proses produksi maupun pemasaran. Perusahaan bisa memasarkan mobil, lemari es, handphone, laptop, jam tangan, dan lain sebagainya.Peluang pasar pada komoditas barang sangat besar. Semakin banyak inovasi tentunya akan semakin menggairahkan pasar.

Jasa
      Perkembangan jaman memang melahirkan berbagai ide-ide bisnis tentang apa saja yang bisa dipasarkan. Bisnis pelayanan jasa semakin menjamur dan memiliki prospek bisnis yang sangat bagus.Dunia bisnis saling ketergantungan dengan berbagai pihak yang lainnya.Untuk menjembatani peluang itu, muncullah industri jasa yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya saja, industri perbankan, transportasi meliputi darat, laut, udara,  asuransi, bahkan laundry dan warung internet, dan lainnya.

Acara
      Ide bisnis juga bisa diperoleh dari mengadakan berbagai acara atau event.Memang bisnis di bidang ini sangat tergantung dari regulasi waktu. Misalnya saja ada event olah raga piala dunia 4 tahunan sekali, acara pentas seni saat berbagai seniman berkumpul memamerkan karyanya setiap 6 bulanan, bahkan acara musik yang saat ini sedang populer diadakan setiap hari.

Pengalaman
      Saat ini, salah satu aspek penting bagi marketer adalah bagaimana menciptakan suatu pengalaman yang akan tertanam di dalam benak pelanggan. Contohnya, produk-produk Apple yang menawarkan pengalaman bagi penggunanya tentang keindahan, kemudahan, eksklusivitas, serta kecanggihan.Contoh lainnya, Walt Disney World’s Magic Kingdom, ada kapal bajak laut, dunia peri, rumah hantu, dan wahana lainnya.

Orang
      Sumber daya manusia juga merupakan pasar yang besar.Melihat perkembangan penduduk secara statistik maupun kompetensi (keahlian), maka manusia adalah potensi pasar yang menjanjikan.Baik pemasaran orang dalam jumlah besar untuk menjadi tenaga kerja, maupun pemasaran orang secara individual.Berkaitan dengan pemasaran orang secara individual, yang disebut “personal branding”.Saat ini, sudah saatnya Anda menjual diri Anda sendiri. Tom Peters, pencetus istilah ini menyampaikan “the brand called YOU”. Sebenarnya, hal ini sudah diterapkan oleh orang-orang yang sudah tak asing lagi bagi kita.Sebut saja, David Beckham, Oprah Winfrey, bahkan di dalam negeri seperti Mario Teguh, Olga Syahputra, dan lainnya.

Tempat
      Suatu tempat yang memiliki daya tarik keindahan, unik, bernilai jual, pasti mendatangkan keuntungan.Marketer harus melihat potensi ini, dengan mengelolah tempat itu sebaik mungkin, membentuk manajemen yang solid, lalu memasarkannya secara luas.Selain tempat wisata, juga ada potensi di perkotaan, seperti tempat perkantoran, mall, food court, dan lainnya.

Properti
      Peluang pasar di bidang properti juga sangat besar.Properti itu adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) maupun properti finansial (dalam bentuk saham dan obligasi).Properti diperjualbelikan, jadi hal itu membutuhkan pemasaran.Pihak yang memasarkan biasanya disebut agen properti.Agen ini bekerja untuk pemilik atau penjual properti, lalu agen bisa memasarkan properti untuk pemukiman maupun perdagangan.Untuk properti finansial, perusahaan investasi atau pun bank memasarkan sekuritas dan sejumlah aset kepada investor institusional maupun individual. Aset properti terbukti menghasilkan profit yang tinggi asalkan dikelolah dengan baik.

Organisasi
      Ide bisnis dari kumpulan beberapa orang untuk menawarkan jasa, sehingga membentuk organisasi, baik profit maupun non-profit, besar maupun kecil, berlandaskan hukum maupun tidak.Organisasi menawarkan pada pasar sasarannya beragam pelayanan jasa.Organisasi bisa menjual keahliannya dan keunikannya.Contohnya, organisasi yang membangun brand mereka sebagai organisasi non-profit seperti wikipedia.Organisasi yang menawarkan jasa, seperti agensi pemasaran, event organizer, dan lainnya.

Informasi
      Era informasi yang begitu pesat berkat dukungan teknologi informasi saat ini menjadikan bisnis ini peluang pasar yang menggiurkan saat ini.Informasi-informasi yang ditawarkan juga sangat bermacam-macam.Marketer dapat mengambil peluang ini dengan membangun brand yang unik, berbeda dari yang lainnya, dan bernilai jual.
      Era informasi saat ini sangat dipengaruhi pesatnya perkembangan internet. Contoh peluang yang bisa diambil seperti websites, toko online, pemasaran online, maupun blogging yang menawarkan informasi Sip! seperti marketsip!com yang saya lakukan ini.

Ide
      Produk yang paling orisinil dan sangat aman dari penjiplakan adalah ide.Ide bisa sangat bervariasi dan berbeda-beda setiap orang. Dan, tahu kah Mark!, salah satu sebab lahirnya berbagai produk yang mengesankan adalah dari benih yang disebut ide.

C.    Konsep Pemasaran
Ada beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep kesejahteran.

Konsep Produksi :
Pemasar berkonsentrasi pada proses produksi, produsen berama-ramai membuat produk dalam jumlah besar untuk di jual ke konsumen. Model ini hidup pada masa awal industrialisasi.Contoh Ford dengan mobil model ‘T’ yang diproduksi secara masal.

Konsep Produk :
Pemasar tidak hanya sekedar melempar produk ke pasar dalam jumlah besar akan tetapi mulai berkonsentrasi pada kualitas. Kualitas produk menjadi senjata utama untuk bersaing di pasar.Contoh Ford meluncurkan produk inovasinya yaitu mobil bermesin V.8.

Konsep Penjualan :
Orientasi pasar tidak lagi pada jumlah produk yang banyak atau pengembangan kualitas produk, namun bagaimana cara menjual produk tersebut.. Mulai saat itu para pemasar memperkenalkan produk ke konsumenya melalui distribusi, promosi, periklanan, dan public relations.Contoh Ford, General Motor, Chysler tidak hanya memproduksi mobil dalam jumlah banyak dengan berbagai macam tipe dan keunggulannya, namun berkonsentrasi pada penjualan.

Konsep Pemasaran :
Konsep pemasaran lebih luas ketimbang konsep penjualan.Pemasar tidak hanya sekedar bermain pada distribusi, promosi, periklanan, dan public relations.Konsentrasi pemasar diarahkan kepada konsumen.Membangun kepuasan konsumen menjadi tujuan utama melalui kualitas, pelayanan, dan nilai.Contoh Ford, General Motor, Chysler memproduksi mobil dengan kualitas prima ditambah pelayanan istimewa yang memunculkan istilah baru seperti pelayanan purna jual, 24 jam service, saluran hotline atau gratis spare part yang kesemuanya demi kepuasan konsumen.

Konsep Pemasaran Kesejahteraan :
Konsep ini di ilhami oleh teori perilaku (behavior theory)-nya Abraham Maslow,. Pada tingkat kelima dikenal dengan istilah aktualisasi diri., lalu memunculkan konsep pemasaran kesejahteraan.
Pada konsep pemasaran ini perusahaan mulai memperhatikan masyarakat yang telah turut membesarkan perusahannya.Perusahaan merasa perlu membalas jerih payah masyarakat.Contoh Ford meluncurkan program Ford Foundation yang memberikan bantuan beasiswa bagi para mahasiswa dari dunia ketiga untuk belajar di negara maju.
General Motor dengan progam AIDS, MC Donald dengan program penggalangan dana olah raga di tanah air, dimana MC Donald akan menyisihkan Rp.100 dari setiap produk yang disantap oleh konsumennya, dll.


2.2  Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran

Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat.Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu marketing terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.
Peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900.Revolusi ini benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu.Bisnis yang tadinya berciri merkantilis (berdagang) kemudian berubah menjadi kapitalis.Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi perusahaan,memproduksi barang, dan memperdagangkannya. Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian melatarbelakangi munculnya ilmu praktik manajemen bisnis, termasuk marketing.
Ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasi oleh ilmu ekonomi yang telah berkembang terlebih dahulu.Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis yang sederhana.Para ekonom pun hanya memasukkannya sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi.Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian menunjukkan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai “market” dalam bahasa ekonomi.Pendekatan sosiologis melihat institusi market bisa dilihat sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi.Artinya, di market bukan hanya tempat bertemunya supply dan demand.Market merupakan sebuah sistem sosial di mana kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu. Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di dunia ekonomi.
Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya merupakan ilmu yang bisa dieksplorasi lebih dalam.Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi meletakkan value berhubungan dengan penambahan input dari faktor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencakup sesuatu yang intangible seperti pelayanan.Pendekatan marketing juga mempertanyakan apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli) masyarakat?Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual. Advertising Muncul Lebih Dulu
Kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada masalah distribusi.Ini sesuai dengan ciri industri tahap awal yang berfokus pada distribusi massal.
Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran tentang dunia iklan (advertising) sudah lebih dulu ada. Buku History of Advertising sudah muncul pada tahun 1875. Demikian pula halnya dengan selling sudah mendahului pengembangan ilmu marketing itu sendiri.Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual, tetapi kemudian dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis.
Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen: advertising, selling dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan elemen-elemen dalam marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch Shaw, dua ahli ini menambahkan elemen lain dalam marketing, yakni: komoditas, institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal produk, organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.
Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi.Pada tahap ini para pemikir dan ilmuwan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegrasi. 
Buku Principles of Marketingpertama muncul lewat tangan Paul Ivey pada tahun 1920-an. Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang di dunia marketing.Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku Principles of Marketingkarangan Maynard, Weidler dan Beckman.Berbeda dibandingkan Ivey yang berfokus pada sisi pengusaha, buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen.
Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi.Pada dekade-dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya marketing.Ilmu-ilmu psikologi dan sosial mulai masuk.Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi baru hadir belakangan setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4P).
Pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social responsibility juga menjadi salah satu konsep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.
Peran Kotler
Kejayaan Kotler sebagai “bapak marketing” sendiri dimulai pada periode 1970-an. Peran Kotler dalam dunia marketing memang pada kemampuannya menerjemahkan konsep marketing ke terminologi yang mudah dipahami oleh banyak orang.Kotler-lah yang mengubah konsep marketing ke bentuk-bentuk aplikasi tertentu seperti marketing untuk health service, public service, educational service, politik, dan lain-lain.
Tahun 1967, misalnya, Kotler sudah memperkenalkan konsep manajemen marketing modern yang meliputi analisis marketing opportunities, mengorganisasikan aktivitas marketing, kegiatan perencanaan marketing serta kontrol. Buku-buku Kotler kemudian menginspirasi banyak para pengajar dan praktisi di dunia marketing seluruh dunia.Bahkan, tak ada kuliah marketing yang tak lepas dari karya-karya Kotler.Buku Principles of Marketing dan Marketing Management dari Kotler membentuk pemikiran-pemikiran dasar dan fundamental yang mempengaruhi berbagai pemikiran baru lainnya di dunia marketing.
Pada dekade 1980-an, pemikiran baru di dunia marketing seperti positioning yang dipopulerkan oleh Jack Trout dan Al Ries serta brand equity yang dipopulerkan oleh David Aaker semakin menguat. Era kemajuan bisnis di banyak negara pada dekade tersebut menciptakan kompetisi bisnis yang semakin ketat.Karenanya, peran dari sebuah merek dan upaya untuk mendiferensiasikan diri juga mengemuka. Dekade 1980 dan 1990-an adalah dekade menguatnya unsur service dan kepuasan pelanggan di dalam marketing. Konsep seperti Servqual, Service profit chain dan juga services marketing mulai bermunculan.
Gelombang Baru
Ketika dunia memasuki gelombang revolusi berikutnya, yakni revolusi teknologi informasi, maka pemikiran-pemikiran marketing baru pun bermunculan mengikuti gelombang revolusi tersebut.Salah satunya konsep experiential marketing.Dengan adanya teknologi informasi, internet dan multimedia membuat experiential marketing lebih bisa berkembang.Demikian pula di dunia service, peran IT membuat konsep CRM (Customer Relationship Management) juga ikut berkembang. Belum lagi jargon-jargon baru seperti buzz marketing, viral marketing dan lain-lain.
Revolusi baru juga berimbas pada perkembangan media periklanan.Semakin berkembang dan kompleksnya media untuk berpromosi membuat marketer semakin berhati-hati menginvestasikan dananya.Oleh karena itu muncul pemikiran-pemikiran baru yang menggugah.orang marketing untuk menghitung return on investment dari aktivitas marketing yang dilakukannya. Marketing dihadapkan pada kenyataan bahwa kegiatan mereka harus mampu dijelaskan dengan bahasa-bahasa finansial. Marketing ROI, CLV (Customer Lifetime Value), dan lain-lain adalah pemikiran-pemikiran yang kemudian mulai muncul.
Dari berbagai pergolakan pemikiran marketing tadi kita bisa menyimpulkan bahwa pemikiran marketing, mau tidak mau, harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan struktural yang terjadi dalam tatanan sosial ekonomi masyarakat, bentuk dan tingkat kompetisi yang ada serta perkembangan teknologi. Setelah revolusi industri dan IT, dunia diramalkan akan masuk ke revolusi bioteknologi.



2.3  Fungsi Universal dan tantangan pemasaran
Fungsi-fungsi pemasaran meliputi :
·         Penanggungan resiko
·         Pendanaan
·         Pengendalian informasi pemasaran pembelian
·         Penjualan
·         Pengiriman
·         Penyimpanan
·         Standarisasi dan klasifikasi
·         Pembungkusan

Tantangan Pemasaran
Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak berdiri tunggal.Ia informasi- akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.
Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer yang strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence secara nyata.
Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker.Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran. Orang muda macam Richard Kartawijaya ( Microsoft Indonesia ), Barry G Lesmana (Citibank), Betty Alisyahbana ( USI IBM ), Mulia Tambunan ( Telkomsel ), merupakan pemasar visioner yang akan banyak mewarnai dunia pemasaran Indonesia abad 21.
Tantangan pada Power Marketing
Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi ( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan.Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.
Tantangan pada Transferable Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas yang ditingkatkan.Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian.DeBeers dibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia. Penyebaran ini ( termasuk manfaat dan modelnya ) di sesuaikan dengan situasi negara setempat.
Tantangan pada Manajemen Merek
Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek.Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.
Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro.Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan sebutan Aro.
Tantangan pada Etika Pemasaran
Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan.Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing.Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Kode etik utama yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, kode etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, kode etik dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
Tantangan pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan.Pemasar sejak dini harus mampu mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran ini.Antisipasinya tidak terlalu sulit. Hanya dibutuhkan dua cara; mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.


BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan dan di organisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga, dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah di buat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas yaitu barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.Dan ada beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep kesejahteran.
Teori konsep marketing berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900. Pada proses ini muncul pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dalam pemasaran terdapat juga fungsi universal dan tantangan pemasaran.Fungsi universal yang meliputi penanggungan resikopendanaan, pengendalian informasi pemasaran pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi, klasifikasi, dan pembungkusan.Sedangkan tantangan pemasarannya yaitu tantangan visi, tantangan power marketing, tantangan transferable marketing, tantangan pada manajemen merek, dan tantangan pada etika pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler Phillip, Keller Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran” Jilid 1, Edisi 13, Erlangga.

Jumat, 17 Oktober 2014

Cara Menjual Yang Efektif dan Efisien

Prestasi terbesar dari seorang salesman adalah keberhasilannya menjual pada orang yang skeptis. Hampir semua salesman setuju bahwa sangatlah memuaskan meyakinkan seseorang yang tadinya merasa bahwa produk atau jasa yang dijual tidak diperlukan. Jauh lebih memuaskan daripada menghasilkan “penjualan yang mudah”. Berikut adalah 11 cara menjual pada orang yang skeptis, menurut Vicky Terrence Davis, William R. Patterson, dan D. Marques Patton yang juga pengarang buku THE BARON SON : VADE MECUM 7.

1. KENALI PRODUK / JASA ANDA

Kenali produk dan jasa anda luar dalam, sedetil-detilnya. Anda harus mengetahui kelemahan, kekuatan dan juga fitur-fiturnya. Penting juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi supply dan demand-nya. Semua ini penting untuk memperjelas presentasi anda, dan memberi informasi lengkap bagi orang skeptis untuk membuat keputusan pembelian. Pastilah anda akan diberi pertanyaan. Oleh karena itu, anda harus bersiap untuk mendemonstrasikan produk/jasa anda sebagai respons. 

2. KENALI PROSPEK ANDA

Selain mengenal produk, anda harus juga mengenal prospek anda. Berusahalah untuk mengetahui semaksimal mungkin mengenai target demografik dan prospek potensial anda. Pastikan anda berhubungan dengan pembuat keputusan. Anda harus tahu kebiasaan pembelian mereka, motivasi-motivasi mereka dalam menentukan pilihan, dan berapa lama keputusan pembelian akan memakan waktu. Anda harus paham betul bagaimana produk anda cocok dengan strategi pembelian mereka. Jika anda tahu kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian, anda dapat menyusun strategi penjualan jangka panjang,--yang berarti pembelian berkelanjutan. Tempatkan diri anda pada posisi yang paling memungkinkan untuk mendapatkan jawaban “YA”, yaitu dengan fokus pada hal-hal yang dianggap penting oleh prospek anda.

3. PERCAYAI KATA-KATA ANDA SENDIRI

Anda tidak akan pernah efektif menjual produk yang anda sendiri tidak percayai, apalagi kepada orang yang sudah skeptis dari awal. Kurangnya antusias anda akan tampak saat anda mencoba meyakinkan pembeli potensial anda. Saat anda memancarkan semangat dan antusiasme, anda dapat menerobos tembok keraguan yang telah dibuat oleh orang skeptis. Dengan tidak menunjukkan keyakinan saat anda mempresentasikan produk anda, sudah hampir dipastikan jawaban yang diperoleh adalah “TIDAK”. Jika anda beruntung dapat menjual produk yang tidak anda yakini, anda masih mendapat kerugian karena adanya resiko tidak maunya si prospek merefer produk anda ke orang lain dan hilangnya kepercayaan sang pelanggan.

4. JELASKAN SECARA TRANSPARAN

Seringkali kita menjual dengan menggunakan kata-kata yang kuat, tetapi memberikan sedikit informasi. Contohnya, kita sering berkata “Bila anda ingin benefit-benefit ini, belilah produk saya!” Ini dilakukan dengan harapan bahwa keingin-tahuan sang prospek tentang klaim anda yang berani, sudahlah cukup untuk memutuskan mereka membeli produk anda. Pendapat bahwa bila anda memberikan terlalu banyak informasi maka justru akan membuat prospek ragu membeli, adalah pendapat yang umum tetapi salah. Bersiaplah untuk memberikan informasi sebanyak mungkin pada prospek anda untuk meyakinkan mereka membeli produk anda. Transparansi akan menghasilkan kepercayaan. Sesuatu yang tidak dimengerti oleh seseorang, selalu disambut dengan “TIDAK”. Semakin banyak informasi saat menentukan keputusan pembelian, semakin besar kemungkinan mereka akan berkata “YA”. Keuntungan lain dengan bersifat transparan, semakin banyak informasi yang anda berikan secara gratis semakin besar juga ketertarikan pada produk anda.

5. RAIH KEPERCAYAAN DENGAN BERASOSIASI

Dengan mendapatkan endorsement atau testimonial, terutama dari pihak yang direspek oleh prospek anda, akan menghasilkan kepercayaan. Banyak skeptis yang membeli karena rekomendasi dari orang yang mereka respek. Berusahalah berasosiasi dengan pihak tersebut melalui kerjasama strategis, karena rekomendasi dari mereka berarti berkurangnya penolakkan dan meningkatnya penjualan.

6. TAWARKAN FREE TRIAL, DISKON, INSENTIF ATAU GARANSI

Struktur dari penawaran anda memberikan peran penting dalam membangun kepercayaan dan mendorong prospek untuk membeli. Banyak variasi yang dapat digunakan, tetapi garansi dan insentif adalah cara yang hebat untuk mendapatkan kepercayaan dari calon pembeli. Garansi dan free-trial memberi kesempatan pada skeptis untuk mencoba produk anda sebelum menentukan apakah tawaran anda cocok untuk kebutuhan mereka. Insentif dan diskon juga taktik yang baik untuk membuat prospek merasa mendapatkan keuntungan. Seseorang selalu senang mendapatkan sesuatu secara gratis atau membeli bila tidak ada resikonya. Dengan menggaransi produk anda, anda akan mengurangi keraguan dan mendorong prospek untuk membeli. Anda juga menunjukkan bahwa anda yakin pada produk yang anda jual.

7. BANDINGKAN & LAKUKAN DIFFERENSIASI DENGAN KOMPETITOR

Pahami sifat dari bisnis anda. Apakah bisnis anda adalah bisnis komoditi dimana yang dapat memberikan harga terendah akan menang ? Apakah kekuatan dari brand anda menjadi factor yang menentukan ? Apakah ada sesuatu yang unik dari penawaran anda ? Anda harus mengetahui kekuatan dan kelemahan kompetitor anda. Setelah anda memahami kompetitor, dan juga kebutuhan dari prospek anda, maka anda dapat menentukan “marketing angle” yang efektif. Anda dapat menggunakan phrase.

“…………..dgn harga terendah”, jika anda ingin menekankan pada value
“………….. yang resmi”, jika anda ingin menekankan pada keotentikan
“………….terbaik “, jika anda memfokuskan pada superioritas produk
“………… satu-satunya”, jika anda mementingkan eksklusifitas.

8. JUAL RELATIONSHIP BUKAN PRODUK

Salesman terbaik bukan hanya menghasilkan penjualan tetapi juga menumbuhkan relationship dengan pelanggan. Relationship lebih bermanfaat, baik bagi anda maupun prospek anda, daripada satu kali transaksi saja (one-time transaction). Bagi anda, relationship memberi ruang bagi anda untuk mendapatkan transaksi berulang, dan juga kesempatan untuk menjual produk/jasa anda yang lain; referral yang bertambah karena anda akan mendapat akses pada jaringan dari prospek anda. Bagi skeptis/prospek, relationship akan membangun kepercayaan. Mereka akan yakin bahwa mereka tidak akan anda abaikan setelah transaksi selesai. Pada akhirnya, mereka akan membeli relationship dengan anda dan perusahaan anda, bukan dengan produk/jasa anda. Lakukan penjualan dengan paradigma seperti itu.

9. FOKUS PADA BENEFIT DAN NILAI

Yang paling penting bagi skeptis adalah keuntungan yang akan mereka dapat. Oleh karena itu, fokuslah pada bagaimana produk/jasa anda akan menyelesaikan masalah mereka, memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Bila prospek anda sangat mementingkan keuntungan financial, maka presentasi anda harus berfokus pada bagaimana produk atau jasa anda dapat menghasilkan revenue atau menghemat pengeluaran mereka. Jika produk anda memuaskan suatu keinginan/desire, maka fokuslah bagaimana produk/jasa anda dapat mengisi kebutuhan emosional itu. “Emotional Selling” berbeda dengan “Bottom-Line Selling”, karena berfokus pada perasaan bukan pada ukuran financial. Ingatlah untuk selalu berfokus pada benefit yang dibutuhkan oleh calon pembeli anda. Bila tidak, skeptis akan kehilangan minat, dan anda akan kehilangan penjualan.

10. ISOLASIKAN PENOLAKKAN PROSPEK

Dalam kehidupan dan juga bisnis, dua dari tantangan-tantangan terbesar adalah bagaimana membuat keputusan yang cerdas, serta kemudian merealisasikannya. Satu dari tujuan dasar anda sebagai salesman adalah membantu prospek membuat keputusan tersebut. Untuk itu, tanyakan dua macam pertanyaan : yang satu untuk lebih mengetahui lebih dalam mengenai prospek anda beserta kebutuhan-kebutuhannya, sedang yang lain untuk mendorong prospek anda untuk membeli. Sederetan pertanyaan yang dilakukan secara tepat akan mengisolasi penolakkan dari calon pembeli anda. Anda juga harus melakukan brainstorming mengenai berbagai kemungkinan alasan untuk tidak membeli dari anda, dan kemudian memikirkan respons yang tepat. Pertanyaan yang lain harus didesain sedemikian rupa sehingga hanya mengarah pada satu jawaban, dan jawaban tersebut harus mendorong prospek untuk setuju dengan anda.

11. JANGAN KELIHATAN TERLALU BUTUH

Keadaan emosional anda akan terlihat oleh skeptis /prospek anda. Jangan pernah terlihat bahwa anda butuh menjual. Semua orang akan menghindari salesman yang menjual terlalu menggebu-gebu. Sering kita terkondisikan untuk memberi atau membeli dari orang yang tidak butuh uang kita. Prinsip inilah yang lebih mendorong kita untuk memberikan uang Rp 500,- kepada orang kaya untuk menelpon saat dia tidak punya uang kecil, daripada kepada gelandangan yang meminta hal serupa. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk beroperasi dengan paradigma “berkecukupan”. Pahami bahwa selalu ada kesempatan penjualan yang lebih besar, sehingga anda tidak harus terlalu menuntut/menggebu-gebu pada penjualan kali ini. Keyakinan anda akan tampak oleh prospek anda, dan itu akan lebih mendorong mereka untuk membeli dari anda.


Setelah dipahami, kesebelas cara ini akan menyatu menjadi sebuah strategi penjualan yang efektif. Anda akan mulai merasa bahwa ini bukanlah cara yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi adalah suatu strategi penjualan yang komprehensif. Cara-cara ini didesain untuk saling melengkapi satu sama lain, dan memberikan anda panduan untuk menjual pada mereka yang skeptis pada produk atau jasa anda.

Minggu, 12 Oktober 2014

Pengertian Business Development


Business Development adalah salah satu fungsi manajemen perusahaan dalam upaya untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. namun dalam pengertian yang lebih luas Business Development bukan hanya melakukan analisa bisnis yang ada pada saat ini tapi juga bagaimana mengelola opportunity business yang ada menjadi sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya

Banyak yang mengkaitkan Business Development dengan Marketing dengan menyatakan bahwa fungsi Business Development adalah merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan fungsi marketing dan bagimana melakukan penjualan, mencapai target penjualan, melakukan follow up terhadap marketing program dan lain sebagainya terkait dengan permasalahan marketing. namun sesungguhnya fungsi-fungsi tersebut adalah hanya merupakan sebagian kecil dari fungsi Business Development karena idealnya Business Development harus memiliki cakupan yang lebih luas hal ini terkait dengan pengembangan business yang bukan hanya sekedar mengembangkan permasalahan marketing semata namun lebih dari itu termasuk memilih business apa yang paling menguntungkan perusahaan dan konsep seperti apa untuk dapat melaksanakan business tersebut untuk itu perlulah kiranya kita mempelajari komponen-komponen ideal yang seharusnya dimiliki oleh Business Development :

Komponen -Komponen Penting Business Development

Research&Development

Research Development adalah salah satu fungsi manajemen berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan melalui pelaksanaan serangkaian riset yang bertujuan untuk memberikan atau mendapatkan formulasi dan cara-cara baru yang lebih efektif bagi perusahaan output reseach and development merupakan salah satu komponen inti yang menjadi landasan penting bagi laporan business development terkait dengan feasibility study yang dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan manajemen dalam merancanakan bisnis di masa yang akan datang

Marketing Development

Analisa pasar dan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting terkait dengan target-target penjualan perusahaan analisa ini meliputi fungsi marketing secara manyeluruh (termasuk didalamnya program sales dan promosi) kaitannya dengan marketing development analisa pasar dan pemasaran dalam fungsi marketing development bukan hanyapermasalahan bagaimana melakukan penjualan terhadap produk yang telah dihasilkan tapi juga analisa berkaitan dengan produk seperti apa yang sedang trend di pasar bagaimana konsep penjualan dan promosinya serta permasalahan target pricing jauh hari sebelum produk diproduksi. Hasil dari analisa yang dilakukan oleh marketing development akan menjadi acuan bagi business development dalam mengusulkan jenis produk yang paling menguntungkan bagi perusahaan

Product Development

Keberhasilan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasilkannya maka sangatlah penting untuk melakukan kajian kritis terhadap produk yang telah dihasilkan dalam kaitan peningkatan kualitas produk. Business Development sangat konsern dengan permasalahan tersebut sehingga rekomendasi business development terhadap produk yang akan dibuat mengacu pada hasil analisis yang telah dilakukan oleh fungsi produk development

Financial support

Kita semua sepaham bahwa seunggul apapun metode yang dimiliki oleh sebuah perusahaan secanggih apapun teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk tidak akan berarti apa-apa apabila perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup, maka tak heran banyak perusahaan tidak dapat mempertahankan eksistensinya karena permasalahan tidak terkendalinya pengaturan keuangan perusahaan baik dari sumber maupun penggunaan serta pengelolaannya untuk itu masalah financial support ini menjadi satu hal penting yang akan digunakan oleh business development dalam mengkaji kelayakan sebuah usaha.

Management Analysis

Salah satu output yang dihasilkan oleh business development adalah menyiapkan dan menyediakan berbagai tools management berkaitan dengan analysis yang harus dilakukan oleh management dalam pengambilan keputusan sehingga dengan adanya tools tersebut management dapat melakukan analisa kritis dengan alat-alat analisis yang dapat menghasilkan keputusan yang rasional dan akuntabel

Makalah Manajemen Pemasaran 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

1.2  Tujuan Pembahasan Masalah
a.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran
b.    Untuk mengetahui konsep dalam pemasaran
c.    Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan konsep pemasaran
d.   Untuk mengetahui alasan perusahaan menggunakan konsep pemasaran





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a.    Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b.    Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c.    Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d.   Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
2.2  Pengertian Konsep Pemasaran
a.    Menurut Swastha  Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
b.    Menurut Kotler Konsep Pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
2.3  Unsur Unsur Konsep Pemasaran
Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Handoko, 2007)
a.       Orientasi pada konsumen.
Perusahaan yang benar-benar ingin memperlihatkan konsumen harus :
·       Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
·        Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.
·       Menentukan produk dan program pemasarannya.
·       Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap dan perilaku mereka.
·       Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b.      Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing).
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi.
c.       Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.

2.4  Konsep Inti Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
Cycle Diagram


2.5  Konsep Dalam Pemasaran
          Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
a.     Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.
b.        Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik
c.         Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.


d.        Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
e.         Konsep pemasaran sosial          
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
f.         Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan dan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

2.6  Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran atau marketing objective, adalah apa yang akan dicapai oleh perusahaan melalui bagian pemasaran. Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya, apabila perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan produknya akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim, bahkan dapat terjadi adanya kerugian. Kepuasan konsumen adalah segalanya bagi perusahaan yang berorientasi kepada pemasaran/marketing.

2.7  Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran
a.       Kelebihan Konsep Pemasaran
·      Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli kepada kita. atau kata lainnya “Berlangganan”.
·      Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.
·      Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok berlebih lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.
·      Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memuaskan hati pelanggan.
·      Image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada pelanggan.
b.      Kelemahan Konsep Pemasaran
·      Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
·      Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan pelanggan.
·      Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan pasti laku di Pasar Sasaran.
·      Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat dengan mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan pelanggan beralih dari kita.


2.8  Fondasi Dalam pemasaran
Dalam keberadaannya konsep pemasaran berdiri tegak ditopang tiga fondasi antara lain sebagai berikut :
a.    Fondasi pertama, pilihan kebutuhan dan keinginan pasar yang hendak dipenuhi
b.    Fondasi kedua, komitmen kuat semua komponen perusahaan terhadap kepuasan secara sinergis
c.    Fondasi terakhir tidak lain kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan dan mendapatkan keunggulan bersaing.

2.9  Alasan Perusahaan Menggunakan Konsep Pemasaran
a.       Pertumbuhan lamban
b.      Penurunan penjualan
c.       Pola beli yang berubah-ubah
d.      Meningkatkan persaingan
e.       Meningkatnya pengeluaran untuk pemasaran
f.       Perubahan situasi ekonomi dan lingkungan lainnya







BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Perusahan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang barang maupun jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan.Tolak ukur keberhasilan perusahan adalah terhadap kepuasaan para konsumen atas barang dan jasa yang di hasilkan yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.

3.2  Saran

Seiiring dengan perkembangan zaman yang membuat persaingan perusahaan semakin ketat. Menjadikan perusahaan harus lebih kretif dalam memasarkan suatu produk, konsep pemasaran harus benar benar dikuasai dan di jalankan dengan baik,serta perusahaan membuka diri untuk mau mendengarkan keluhaan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap produk tersebut supaya kita bisa memperbaiki  dan memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mungkin dalam pembahasan diatas terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan temanya maka dari itu kami selaku tim penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman- teman ataupun pembaca makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. Manajemen pemasaran (terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli  AK) Edisi Revisi. Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabadi. 1997
Kotler,  Philip. Manajemen Pemasaran.  Jakarta : Pt Indeks Kelompok Gramedia. 2005
www.google.com / Stanton, William J, Prinsip Pemasaran. (terjemahan Yohanes Lamarto). Jakarta : Erlangga. 1997