PASAR DUNIA TRANSAKSI BERKAH DAN TERPERCAYA

Pasar Dunia Membantu Penjualan dan pembelian barang dan jasa yang anda perlukan.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Maret 2015

Hutan Rakyat Jombang Menembus Pasar Dunia

Jombang (KN. Com) Deforestasi dan degradasi lahan telah menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan pengelolaan kawasan hutan. Di sisi lain, masyarakat dengan pola pengelolaan hutan rakyat, dianggap mampu menjaga kelestarian hutan. Perjuangan selama 2,5 tahun untuk menata diri hutan rakyat Kabupaten Jombang seluas 1029 ha akhirnya berbuah hasil. Hutan rakyat Kabupaten Jombang dinyatakan lulus memenuhi standart pengelolaan hutan berbasis masyarakat lestari. Hutan rakyat ini berada pada 13  kelompok tani hutan rakyat di Kecamatan Kabuh dan Plandaan.

            Penyiapan untuk bisa dinilai dilakukan bersama oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan  Kabupaten Jombang dan Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Social  (PERSEPSI). Penilaian dilakukan oleh pihak ketiga independen yakni lembaga sertifikasi PT. Mutuagung Lestari.  Dengan menggunakan standar Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML) yang dikembangkan oleh Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). Penilaian ini melalui tiga tahapan selama dua hari oleh PERSEPSI,  menggunakan standart Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML). Pengambilan keputusan dilakukan oleh Tim Panel  Pengambilan Keputusan (TPPK). Berdasarkan rumus kelulusan, nilai yang dicapai sangat memuaskan.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Ir. Jufri M.Si. dalam rapat koordinasi penerimaan Tim Panel Pakar Pengambilan Keputusan Sertifikasi di ruang Soero (5/5) mengatakan bahwa Kelulusan Hutan Rakyat Jombang merupakan yang  pertama. Pemerintah juga serius dalam memberikan perhatian dalam pengembangan hutan dan kerjasama. Tim ahli  PERSEPSI juga membenarkan bahwa kelulusan tersebut memenuhi standart internasional. Sehingga, hasil hutan seluas 1035 ha siap menembus pasar dunia  yang membutuhkan produk hutan yang dikelola secara alami. Sertifikasi PHBML yang telah diraih memiliki masa berlaku selama 15 tahun yang merupakan sebuah persyaratan mutlak untuk melakukan perdagangan luar negeri.

“Kelulusan sertifikasi ini baru bermakna ketika telah bisa memberikan peningkatan pendapatan dan taraf hidup petani” kata  Solihin dalam sambutan ringkasnya. Guna menunjang diversifikasi pengembangan usaha yang  lebih kompetitif untuk kedepan diperlukan uluran tangan seluruh satker untuk turut serta membina dan memberikan permodalan usaha dalam bentuk financial maupun ketrampilan. Diharapkan dengan lulusnya  FMU Koperasi Rimba Jaya Lestari   mampu menjadikan sebagai Pioner untuk KTHR-KTHR yang lain.

Bagi pengelola hutan adat, sertifikasi LEI digunakan sebagai proxy lewat pengakuan pasar untuk memberikan pengakuan atas kemampuan masyarakat dalam mengelola hutannya. Dengan adanya pengakuan pasar, sertifikasi akan membantu upaya masyarakat adat dan pihak-pihak lain yang mendampinginya untuk meyakinkan pemerintah untuk mendapatkan hak kelola masyarakat adat ataupun bentuk pengakuan lain yang dapat memberi ruang yang cukup bagi masyarakat adat untuk dapat mengelola hutannya secara berkelanjutan. Pihak-pihak lain yang bergerak di bidang advokasi masyarakat adat dapat menggunakan sertifikasi untuk membantu upaya advokasi atas pengakuan hak kelola hutan adat. vip

Sabtu, 28 Maret 2015

Mutiara NTB, Menuju Pasar Dunia

Mutiara merupakan salah satu komuditi unggulan Indonesia yang pembudidayaannya banyak dilakukan di NTB. Dan kualitas mutiara NTB dikenal sebagai yang terbaik di dunia, ujar Dirjen Pemasaran DepBudpar, Sapta Nirwandar. Dan selama ini mutiara sudah menjadi ikon NTB. Karena itulah NTB berambisi untuk menjadi pasar mutiara dunia. Jika ini berhasil, maka baru inilah satu-satunya pasar internasional mutiara di dunia. “Secara umum mutiara NTB memiliki keunggulan komparatif. Perairan NTB merupakan hamparan mutiara” Kata Ali Syahdan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB.
    Dilihat produksi mutiara NTB yang rata-rata 600 kg/tahun, daerah ini siap menjadi tuan rumah pasar mutiara dunia. Karena berapa pun kebutuhan mutiara mnurutnya bisa dipenuhi. Tinggal menunggu pasar, persedian mutiara siap kapan saja, lanjutnya. Sebanyak 36 perusahaan mutiara, tiga diantaranya perusahaan asing, tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. Dari sekitar 2000 lokasi budi daya mutiara di seluruh NTB, sudah termanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan mutiara yang ada. Lokasi-lokasi yang masih bisa dikembangkan untuk pembudidayaan mutiara adalah Lombok Tengah, Daerah Lombok Selatan, Sumbawa Barat, Teluk Saleh, Kilo, Wera.
    Mutiara mulai dikembangkan di NTB sejak tahun 1990-an. Pada waktu itu, ada pihak dari Jepang menganggap kualitas air laut dan tawar di NTB sangat cocok untuk budidaya mutiara. Posisi NTB yang strategis, terutama Pulau Lombok khususnya, yang berada di lintas perdagangan Internasional akan menjadi pertimbangan konsumen, memudahkan mereka untuk membeli secara langsung mutiara yang asli. Apalagi industri mutiara di NTB dilakukan dari hulu ke hilir yakni mulai dari pembudidayaan sampai ke produk jadi semuanya dilakukan di daerah ini.
    Kualitas terbaik yang dimiliki oleh mutiara NTB ini, tidak terlepas dari kondisi perairan NTB yang sangat potensial dan cocok untuk pembudidayaan mutiara. Karena, budidaya mutiara tergantung sungguh pada kondisi perairan yang sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan serta kualitas mutiara yang dihasilkan. “Lokasi sepanjang perairan di NTB rata-rata cocok untuk budidaya karang mutiara” kata DR. Sigit A.P Dwiyono dari LIPI UPT Loka Pengembangan Bio Industri Laut Mataram.
    Hal senada diungkapkan DR. Syachrudin AR, peneliti dan pengembang kerang mutiara, sirkulasi atau penggantian air dari Samudera Indonesia sangat bagus, sehingga pertumbuhan plankton dan zooplankton sebagai bahan makanan siput di perairan NTB, tersedia cukup banyak. “Jika makanan siput bagus, maka mutiara yang dihasilkan nantinya akan bagus juga,” katanya. Kebetulan, lanjutnya, perairan NTB sangat mendukung untuk itu. Tiga selat yang dimiliki NTB, Selat Alas, Selat Lombok dan Selat Sape juga menjadi faktor yang sangat potensial sebagai tempat budidaya mutiara karena terlindung dari gelombang.
    Pembibitan kerang mutiara sangat bagus jika dilakukan di teluk, sementara untuk pembudidayaannya lebih bagus dilakukan di perairan lepas, yang sirkulasi airnya baik, kata Sigit. Budidaya kerang mutiara sendiri, menurutnya, dilakukan mengingat jika melulu mengandalkan persediaan alam, maka lama-kelamaan kerang mutiara akan berkurang, bahkan habis. Sedangkan, permintaan pasar akan mutiara cenderung meningkat.
    Lokasi budidaya mutiara di NTB, meliputi daerah-daerah pesisir seperti Gili Gede (Pelayan, Bolangis), Gili Asahan (Labuhan Poh), Teluk Sire Lombok Barat, Sembelia Lombok Timur, Tanjung Bero, Teluk Mapin, Pulau Moyo dan Teluk Saleh, Sumbawa, Kwangko/Kempo, Teluk Sanggar, Dompu dan Teluk Sape serta Teluk Waworada, Bima.
    Budidaya kerang mutiara sangat penting dilakukan mengingat tidak seimbangnya kebutuhan dengan persediaan alam. Juga karena tingginya nilai ekonomis kerang mutiara tersebut, membuat orang mengambil kerang tanpa memikirkan dampak negatif terhadap populasi kerang itu sendiri. “Kalau kerang terus diambil, maka populasinya di alam akan berkurang bahkan bisa punah” ungkap Syachrudin.
    Mutiara yang dihasilkan secara alami bentuknya tidak akan beraturan atau sangat sulit mendapatkan yang berbentuk bulat. Tapi dengan campur tangan manusia, mutiara bisa dibentuk sesuai keinginan. Mutiara terbentuk, akibat adanya rangsangan benda asing yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara baik secara buatan maupun alami. Benda asing tersebut terperangkap di dalam kerang dan tidak bisa keluar.
    Untuk menghilangkan rasa sakitnya, karena mutiara akan mengeluarkan cairan lendir untuk melapisi benda asing tersebut agar menjadi licin sehingga dapat terbebas dari rasa sakit. Semacam cara membuat hidupnya nyaman. Mantel karang mutiara memiliki sel-sel aktif yang dapat menghasilkan zat-zat lendir yang akan mengeras menjadi mutiara. Lapisan yang terbentukmemiliki warna, bentuk, ketebalan dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung dari faktor eksternal maupun internal. “Nah, di sinilah kita bisa melakukan rekayasa itu,” kata Syachrudin.
    Dengan memasukkan benda-benda asing berupa nucleus (terbuat dari tulang ikan yang dihancurkan dan dibentuk bulatan) ke dalam kerang mutiara, maka akan menghasilkan mutiara yang bentuknya bulat. Kerang akan mengeluarkan lendir terus-menerus untuk melapisi, mengikuti bentuk benda asing yang masuk. “Maka mutiara yang dihasilkan bentuknya akan bulat” ujar Syahrudin.
    Mutiara hasil budidaya dirangsang dengan nucleus dan seibo. Seibo adalah mantel dari kerang lain yang dipotong-potong dan penempatannya harus saling bersentuhan dengan siput di dalam kerang mutiara. sumber: www.ntbprov.go.id

Selasa, 24 Maret 2015

KOPI SUMBAR TEMBUS PASAR DUNIA

KOPI SUMBAR TEMBUS PASAR DUNIA
PADANG, HALUAN – Sumatera Barat (Sumbar) terus meningkatkan mengembangkan pertanian kopi jenis Arabica. Dari enam kabupaten/kota pembudidaya kopi jenis ini telah mampu mengeksor 7 ton kopi jenis ini per tahunnya ke luar negeri.
Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Faja­ruddin ditemui wartawan di sela acara Festival Original Kopi Sumbar tahun 2015 di Gedung Sapta Marga Korem 032 Wirabraja pada Rabu (18/3) kemarin mengatakan, dengan luas lahan kopi arabica 20.754 hektare yang tersebar di enam kabupaten/kota, yakni Kabupaten Solok Selatan, Solok, Tanah Datar, Agam, Pasaman, Pasaman Barat, dan Kabupaten Limapuluh Kota mampu menghasilkan 7 ton kopi arabica per tahunnya.
“ Kopi ini kita kirim ke Negara Australia, Italia, Thailand, Norwegia, dan China,” jelas­nya. Dikatakannya, selain diekspor, kopi arabica juga telah dipasarkan ke beberapa provinsi dalam negeri, seperti Jogjakarta, Bandung dan Jakarta.  “Kopi asal Sumbar banyak peminatnya yang dijual kafe-kafe,” tutur Fajaruddin. Ke depan Dinas Perkebunan Sumbar menargetkan untuk ekspor kopi arabica meningkat dari sebelumnya 7 ton menjadi 9,5 ton per tahunnya.
Terkait potensi kopi arabica di Sumbar, menurut Fajaruddin, memiliki potensi yang sangat besar, karena cuaca di Sumbar sangat mendukung untuk berkebun kopi. Melalui bimbingan dan penyuluhan yang rutin sering dilakukan untuk memberikan pemahanam bagaimana kopi yang bisa dipanen, karena kualitas kopi itu ditentukan prapanen dan pasca panennya.
Semenatar itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjelaskan dengan adanya festival kopi seperti ini, dengan menghadirkan para penilai dari luar Sumbar akan bermanfaat sekali bagi pertanian kopi di Sumbar.
”Hal tersebut tentu bisa menjadi nilai tambah dan juga daya saing serta harga kopi tentunya akan meningkat dari harga sebelum­nya,” ucap Irwan. Dikatakan Irwan, kualitas kopi yang ada di Sumbar sangatlah bagus, bahkan menurut para pencinta kopi, kopi sumbar merupakan salah satu kopi yang memiliki cita rasa kopi yang terbaik.
Untuk pengembangan tanaman kopi ke depannya, Gubernur akan melaksanakan pembinaan melalui Dinas terkait bagi para kelompok tani yang memproduksi kopi. “Kami akan memberikan yang terbaik bagi para kelompok tani kopi, mulai dari tahap mena­nam, memelihara dan pasca panennya, sehingga kedepan akan menghasilkan produksi kopi yang lebih berkualitas lagi,” tutupnya. (h/mg-isr)
Sumberhttp://www.harianhaluan.com/index.php/berita/ekbis/39002-kopi-sumbar-tembus-pasar-dunia

Dampak Konversi Jagung Indonesia Sebagai Etanol di Pasar Dunia

Litbang Deptan (25/01), Akhir-akhir ini di pasar dunia terjadi konversi jagung menjadi bahan bakar nabati (etanol) yang berdampak pada perdagangan jagung dunia dan ketersediaan jagung di Indonesia. Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis perilaku pasar domestik dan pasar dunia jagung, (2) menganalisis dampak konversi jagung menjadi etanol terhadap ketersediaan jagung di Indonesia, dan (3) menyusun kebijakan untuk meningkatkan ketersediaan jagung di Indonesia. Dengan menggunakan data time series 1983-2006 dan model ekonometrik simultan yang diduga dengan prosedur 2SLS, dapat diketahui bahwa (1) terdapat keterkaitan perilaku antara pasar domestik dan pasar dunia melalui peubah harga impor jagung, (2) konversi jagung menjadi etanol di pasar dunia menurunkan ketersediaan jagung di Indonesia tetapi meningkatkan pangsa produksi domestik terhadap ketersediaan jagung, dan (3) kebijakan subsidi pupuk dan tarif impor mampu mendorong peningkatan produksi, sehingga pangsa produksi domestik tehadap ketersediaan jagung meningkat.

Minggu, 01 Maret 2015

TIPS berbelanja Di Pasar